Rabu, 14 September 2016

Image
Gianyar Tempo dolo
Sejarah Kota Gianyar ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar No.9 tahun 2004 tanggal 2 April 2004 tentang Hari jadi Kota Gianyar.
  Sejarah dua seperempat abad lebih, tempatnya 236 tahun yang lalu, 19 April 1771, ketika Gianyar dipilih menjadi nama sebuah keraton, Puri Agung yaitu Istana Raja (Anak Agung) oleh Ida Dewa Manggis Sakti maka sebuah kerajaan yang berdaulat dan otonom telah lahir serta ikut pentas dalam percaturan kekuasaan kerajaan-kerajaan di Bali. Sesungguhnya berfungsinya sebuah keraton, yaitu Puri Agung Gianyar yang telah ditentukan oleh syarat sekala niskala yang jatuh pada tanggal 19 April 1771 adalah tonggak sejarah yang telah dibangun oleh raja (Ida Anak Agung) Gianyar I, Ida Dewata Manggis Sakti memberikan syarat kepada kita bahwa proses menjadi dan ada itu bisa ditarik ke belakang (masa sebelumnya) atau ditarik ke depan (masa sesudahnya).

Tempat Wisata di Gianyar.
1. Taman Kota Ciung Wanara 
 Tempat Wisata Taman Kota Ciung Wanara Gianyar Bali
Taman kota merupakan salah satu tempat wisata alternatif untuk mengisi liburan di kota-kota besar tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Taman kota merupakan sebuah taman yang terletak di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas yang dapat dinikmati oleh seluruh warga kota dan sekitarnya. Taman kota berfungsi untuk mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota seperti polusi udara. Salah satu taman kota yang layak untuk dikunjungi dan tentunya kental dengan nuansa seni yakni taman kota Ciung Wanara yang berada di Pulau Bali. 
Ciung Wanara merupakan sebuah legenda di kalangan orang Sunda, kisahnya tentang legenda Kerajaan Sunda Galuh. Sedangkan di Bali nama Ciung Wanara digunakan untuk nama pasukan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dalam menghadapi tentara NICA bentukan Belanda. Pada tanggal 20 November 1946 terjadi pertempuran hebat antara pasukan Ciung Wanara dengan tentara Belanda yang dikenal dengan istilah perang Puputan Margarana. Untuk menghargai dan mengingat perjuangan pasukan pimpinan I Gusti Ngurah Rai dalam membela NKRI, maka taman yang berada di kota Ginayar diberi mana taman Kota Ciung Wanara.
Taman yang memiliki luas 2.600 meter persegi ini tepat berada ditengah-tengah kota Gianyar. Taman ini dihiasi beberapa patung yang menjadi ikon kabupaten Gianyar. Adapun nama-nama patung yang terdapat di taman kota Ciung Wanara yakni patung Kala Rau, Garuda, Patung Dewa Indra dengan kereta kudanya dan Patung Dewi Bulan. Tempat ini sangat cocok untuk bersantai dan rekreasi keluarga bagi yang tinggal di Kota Gianyar dan sekitarnya.
Pada hari minggu, taman ini juga dijadikan sebagai Car Free Day (CFD) dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Masyarakat kota Gianyar sangat antusias mengikuti acara ini. Mulai dari balita sampai manula berbaur berolahraga maupun sekedar rekreasi untuk melepas penat di areal CFD ini. Selain tamannya yang asri, lokasinya juga sangat strategis sehingga taman ini sangat mudah diakses oleh masyarakat. Taman ini tepat berada di tengah-tengah pertigaan (bundaran) jalan Ciung Wanara-Gianyar, Jalan Dahram Giri, dan Jalan Ngurah Rai-Gianyar.

Lokasi dan Cara Akses Taman Kota Ciung Wanara

Untuk lokasi taman kota Ciung Wanara Gianyar silahkan lihat posisinya di google Map berikut.
Jika anda datang dari Bandara Ngurah Rai hanya memerlukan jarak tempuh kira-kira 39 km atau dengan waktu tempuh kurang lebih 57 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jika datang dari pusat Kota Denpasar memerlukan jarak tempuh kira-kira 26 km. Berikut rute perjalanan dan tempat wisata yang dilalui jika datang dari kawasan bandara Ngurah Rai. Melalui Jalan Tol Bali Mandara arahkan kendaraan menuju Jalan By Pass Ngurah Rai-Sanur hingga tempat wisata patung Titi Banda. Adapun tempat wisata yang bisa dikunjungi dijalur ini yakni tempat wisata pantai di kawasan sanur dan pantai Padang Galak.
  
Dari tempat wisata patung titi Banda arahkan kendaraan ke timur menuju jalan By Pass Prof Dr Ida Bagus Mantra hingga ke perempatan Pantai Lebih. Lalu belok ke kiri menuju jalan Raya Pantai Lebih hingga ke Jalan Kapten Dipta (kota Gianyar). Dari Jalan Kapten Dipta (depan lapangan umum Astina) belok ke Jalan Ngurah Rai – Gianyar hingga ke trafik light ke tiga (sebelah kanan). Jika menemukan patung Garuda berati sudah sampai di tempat wisata taman kota Ciung Wanara Gianyar.
2.  Air Terjun Kanto Lampo
Objek wisata air terjun Kanto Lampo terletak di Br. Kelod Kangin, Desa Beng, Kecamatan/ Kabupaten Gianyar – Bali, jarak dari pusat kota Denpasar cukup dekat hanya sekitar 30 km. Sedangkan dari pusat kota Gianyar hanya 3 km saja terletak di sebelah utaranya. Jika anda mau berkunjung ke sini, carilah desa Beng, objek wisata baru di Bali ini bagi kalangan warga lokal sudah disana sangat terkenal, memasuki desa tersebut sudah ada petunjuk yang mengarahkan anda ke lokasi air terjun, atau tanya orang sekitar, mereka akan senang hati memberikan anda petunjuk.
Sesampai di areal parkir, sejumlah pemuda desa siap memberikan anda memberikan informasi sebelum sampai di lokasi. Air terjun Kanto Lampo dikelola oleh warga setempat dengan peran para pemuda desa termasuk dalam pembuatan tangga jalan menuju ke lokasi wisata, agar perjalanan lebih nyaman. Di areal ini juga ada makanan dan minuman, tidak dikenakan retribusi parkir, hanya dikenanakan biaya tiket masuk Rp 5.000/orang baik desawa maupun anak-anak.
Untuk menuju ke tempat air terjun anda harus menuruni puluhan anak tangga, sepanjang perjalanan ada beberapa tempat peristirahatan dan juga pedagang, bisa anda gunakan sebagai tempat bersantai, sambil menikmati alam asri sekitarnya yang belum terjamah. Mungkin ada baiknya anda berkunjung tidak saat musim penghujan, karena jalannya akan sedikit licin. Sebelumnya jalan setapak untuk menuju air terjun Kanto Lampo sudah ada, akses jalan menuju lokasi digunakan warga setempat untuk mengambil air suci kepentingan upacara keagamaan.Namun setelah menjadi objek wisata, akses jalan ditata lebih baik agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Setelah melewati anak tangga anda akan melewati tangga bebatuan alami, maka anda akan disuguhi pemandangan indah air terjun Kanto Lampo, memiliki daya tarik tersendiri dan berbeda dengan objek wisata air terjun lainnya, air terjun ini tidak menampilkan tebing-tebing curam, tapi bebatuan yang berhimpitan tersusun acak, beberapa bagian bebatuan datar, sehingga anda bisa berada dan duduk bersantai di bawah atau bagian tengah tebing sambil mandi menikmati segarnya dan jernihnya air terjun tersebut.
Aliran air terjun Kanto Lampo menerpa bebatuan-bebatuan tebing sehingga mengalir perlahan, tidak menciptakan suara gemuruh seperti air terjun lainnya yang menimpa langsung objek di bawahnya dari tebing tinggi. Aliran air di sini menimbulkan cipratan-cipratan air karena menimpa undakan-undakan acak dari tebing. Tempat ini memang menyuguhkan pesona yang sanggup memberikan kenyamanan dan membuat pikiran anda fresh kembali dengan suasana alam yang sejuk dikelilingi semak dan hutan tropis yang hijau.
Aliran air terjun Kanto Lampo cukup jernih untuk mandi, anda bisa mandi dan bercengkrama, bahkan di tengah-tengah tebing sambil duduk bersila seolah seorang pertapa, tentu akan menciptakan efek gambar yang sensasional. Kawasan ini akan ramai pengunjung saat liburan hari raya. Tempat ini selain sebagai tempat rekreasi juga sebagai ajang photo-photo yang keren. 



3.     Tampaksiring Journey
Tempat Menarik kali ini bertemakan bamboo art's, tempat yang berada di daerah Tampaksiring, kecamatan Gianyar Bali ini sekarang menjadi tempat favorite untuk dikunjungi, bertempat di daerah pedesaan dengan udara yang masih sangat sejuk karena di sepanjang jalan yang kalian lalui terdapat banyak view sawah-sawah milik penduduk sekitar. 
Untuk mencari lokasinya tidak terlalu sulit. Apalagi Tempat Menarik ini bisa terlihat dari jalan utama yang beraspal. Harga tiket masuk cuma 10ribu per orang sudah termasuk free segelas minuman yang bisa kalian pilih varian rasanya, tidak hanya sebagai tempat nongkrong atau berfoto, tapi disini kalian juga bisa memesan makanan dan minuman, harga per itemnya mulai dari 10 ribuan pokoknya dibawah 50 ribuan. Tampaksiring Journey ini buka dari jam 09.00am - 09.00pm kalau untuk activity seperti trekking dan cycling tutup sampai jam 05.00pm, seperti temanya yang membuat menarik tempat ini adalah sebuah bangunan yang terbuat dari bambu yang diikat sedemikian rupa hingga terbentuklah bangunan paviliun yang unik ini, deck kayu di Bali Pulina Coffee dan bangunan paviliun dari bambu di Tampaksiring Journey. 

                      4. Goa Gajah 



Pura Goa Gajah adalah salah satu pura tertua dan bersejarah yang menjadi simbol dan saksi perkembangan peradaban masyarakat Hindu dan Budha di pulau Bali. Pura ini terletak di Bedulu , Blahbatuh, Gianyar. Goa gajah jika di artikan maka bermakna gajah. Mengapa di namakan Goa Gajah? karena salah satu kompleks pura terdapat sebuah goa dengan ukiran besar di pintu masuknya yang menyerupai gajah, maka itulah pura ini disebut pura goa gajah.

Di dalam kompleks Pura Goa Gajah tidak hanya terdapat sebuah Goa besar saja namun ada bangunan lain seperti pancuran air dari beberapa arca, airnya sendiri adalah sumber air dari pertemuan dua mata air dimana dalam masyarakat Hindu Bali hal tersebut adalah hal yang dipandang sebuah sebuah hal yang sangat suci. Terdapat juga sebuah arca dewa Ganesha sebagai dewa pelindung dalam kepercayaan agama Hindu. pada sudut lainnya terdapat reruntuhan bekas candi bercorak Buddha yang dipahat pada bebatuan cadas.
Suasana dari kompleks Pura Goa Gajah sendiri penuh dengan kedamaian, bentuk arsitekturnya membawa anda era masa lalu khas era kerajaan-kerajaan bercorak Hindu dan Buddha. Anda juga diperkenankan untuk memasuki Goa utama di pura ini, didalamnya terdapat bilik-bilik yang dulunya dipercaya digunakan untuk bermeditasi.
Pura ini dibuka untuk umum namun ada pengecualian bagi para wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan untuk memasuki wilayah pura untuk menjaga kesucian Pura itu sendiri.
                               5. Taman Nusa

.


     
       Taman Nusa merupakan taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia dalam suasana alam pulau Bali. Misi Taman Nusa adalah untuk menjadikan taman budaya sebagai sarana pelestarian, rekreasi dan didaktika bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara untuk lebih memahami budaya Indonesia dengan cara yang menarik dan interaktif.
      Di kawasan seluas 15 hektar, pengunjung berkesempatan untuk menjelajah dan menikmati panorama perjalanan waktu Bangsa Indonesia, dimulai dari masa prasejarah, jaman perunggu, masa kerajaan hingga kampung budaya Indonesia. Perjalanan berlanjut ke masa awal Indonesia, era kemerdekaan, masa kini dan akhirnya sampai di harapan Indonesia masa depan.
     Taman Nusa Bali terletak di jalan Taman Bali, Br. Blahpane Kelod, Desa Sidan, Sidan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80582, Indonesia.Ada 2 harga yang diberlakukan disini yaitu harga domestik dan asing. Bagi Wisatawan Domestik dikenakan tiket masuk Rp85 ribu/orang. Untuk Wisatawan Asing dikenakan tarif USD29/orang atau Rp300 ribu/orang. Dengan harga tersebut kamu bisa berkeliling menikmati replika candi Borobudur, 60+ rumah tradisional suku Indonesia, Musium budaya Indonesia, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar